Risiko Bekerja di Ketinggian
Setiap pengusaha dan pekerja harus mengetahui risiko bekerja di ketinggian. Kecelakaan kerja sering terjadi, karena mengabaikan standar operasional prosedur (SOP) yang ada. Banyak pekerja tidak memahami bahwa risiko pekerjaan mereka bukan hanya terjatuh, akan tetapi ada hal lain yang harus diwaspadai. Pengusaha dan pekerja harus sama-sama memahami dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja.
Baca Juga: 5 Alat Pengaman Utama yang Wajib Dimiliki Pekerja di Ketinggian
Bekerja di ketinggian memerlukan peralatan khusus mulai dari tangga, tali, sampai aerial work platform. Jika menggunakan boomlift, kendati pekerja berada di dalam keranjang dan terdapat pagar pengaman, bukan berarti tanpa risiko. Pengusaha dan pekerja tidak boleh mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Apa saja yang risiko bekerja di ketinggian?
Apa Risiko Bekerja di Ketinggian?

Setiap pekerjaan pastilah memiliki risiko. Termasuk mereka yang bekerja di sektor industri, infrastruktur, sipil. Beberapa pekerjaan mengharuskan mereka naik ke ketinggian tertentu. Kendati terdapat alat yang membantu pekerjaan dan pengaman, namun tetap ada risiko yang harus mendapat perhatian:
Sisa Reruntuhan
Pekerja sering mengabaikan risiko tertimpa sisa reruntuhan dari tempat yang lebih tinggi. Jika mereka berada di ketinggian tentunya tidak dapat menghindar dengan cepat. Akibatnya bisa menimpa kepala atau si pekerja terjatuh karena tidak bisa mengendalikan situasi. Itu sebabnya pekerja harus memakai alat pengaman seperti helm dan sabuk pengaman.
Alat yang Rusak
Penting bagi Anda untuk memeriksa peralatan kerja seperti boomlift dalam kondisi baik. Semua fitur bisa berfungsi dan tidak terjadi korosi pada bagian tertentu yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Namun jika Anda menyewa boom lift dan sejenisnya kondisi alat terjamin baik, karena ada pemeliharaan secara berkala.
Faktor Cuaca
Salah satu yang tidak dapat diprediksi adalah cuaca. Seringkali cuaca panas cepat berubah menjadi hujan, bagi mereka yang bekerja di ketinggian tentu penuh tantangan dan risiko. Mereka yang bekerja menggunakan aerial work platform harus berhati-hati.
Dehidrasi
Cuaca yang panas sangat rentan menyebabkan pekerja dehidrasi. Apalagi mereka yang bekerja di ketinggian tentu merasakan suhu udara yang lebih tinggi. Itu sebabnya pekerja harus memastikan cairan tubuhnya cukup.
Kulit dan Mata
Risiko bekerja di ketinggian adalah rusaknya kulit dan juga rusaknya mata. Apalagi mereka yang tidak mengenakan pengaman saat pekerja. Kendati tidak menjamin 100 persen aman dari masalah kulit dan mata, namun alat pengaman tambahan meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja.
Kelelahan
Pekerja di ketinggian harus memiliki stamina yang kuat dan prima. Jangan sampai mereka mengalami kelelahan ketika berada di atas. Tentunya ini berisiko untuk diri sendiri dan orang lain.
Mencegah Terjadinya Risiko Bekerja di Ketinggian
Untuk meminimalkan terjadinya risiko bekerja di ketinggian, pekerja harus memiliki sertifikat bekerja,mampu mengoperasikan alat,dan memahami penggunaan alat perlindungan diri. Sebelum bekerja, tim harus mengidentifikasi lingkungan sekitar tempat bekerja dan mengenali apa saja risiko yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Teknologi Aerial Work Platform Bikin Pekerjaan Lebih Mudah
Pekerja juga harus memeriksa alat yang akan digunakan bekerja dan memastikan peralatan dapat berfungsi dengan baik. Selain itu peralatan tersebut juga tidak melebihi kapasitas beban. Pasalnya jika alat melebihi batas minimal bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Berikutnya faktor cuaca juga harus menjadi pertimbangan bekerja. Misal pekerjaan di ketinggian tidak dilakukan saat mendung atau cuaca sangat panas.
Pastikan saat bekerja di ketinggian ketika mengoperasikan boomlift yang sudah disewa dari PT Mustikajaya Trucktor Indonesia tidak membawa peralatan terlalu banyak sehingga tidak membebani dan pekerja bisa bergerak lebih leluasa. Pekerja dan pengusaha harus memahami dan mencegah risiko bekerja di ketinggian.