Mengenal Standar K3 dalam Operasi Boomlift
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang cukup penting dalam kerja konstruksi. Karena dengan penerapan prosedur K3 yang baik keselamatan pekerja bisa terjamin dari risiko kecelakaan kerja. Inilah alasan setiap pekerja terutama operator boomlift harus mengenal standar K3 dalam operasi boomlift.
Baca Juga: 5 Alat Pengaman Utama yang Wajib Dimiliki Pekerja di Ketinggian
Mengenal Standar K3 dalam Operasi Boomlift
Lalu apa saja standar K3 dalam pengoperasian boomlift? Berikut beberapa standar keselamatan dan kesehatan kerja dalam operasi boomlift.
Memeriksa Kondisi Alat
Hal pertama yang harus mendapat perhtian dalam mengenal standar K3 dalam operasi boomlift adalah memeriksa kondisi alat sebelum bekerja. Pastikan boomlift dalam keadaan baik sebelum melakukan pekerjaan. Lakukan pemeriksaan sederhana untuk memastikan bahwa boomlift tidak ada masalah.
Seperti pengecekan ban, rel, bucket, selang hidrolik, dan lain sebagainya. Pastikan juga cairan oli mesin dan oli hidrolik dalam keadaan maksimal. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh boomlift yang rusak atau tidak layak pakai.
Menggunakan Alat Pelindung Diri
Standar K3 selanjutnya adalah menggunakan alat pelindung diri bagi pekerja. Tujuannya adalah melindungi diri dari berbagai kecelakaan kecil hingga besar saat mengoperasikan boomlift. Ada beberapa alat pelindung diri yang harus Anda gunakan. Seperti masker safety, kacamata safety, rompi reflektif, helm, dan lain sebagainya.
Tidak hanya saat bekerja. Alat pelindung diri ini juga harus Anda gunakan selama berada di area konstruksi. Agar memberi perlindungan ekstra saat berada di area konstruksi.
Memahami Prosedur Keselamatan
Semua pekerja, terutama operator boomlift harus memahami apa saja prosedur keselamatan kerja. Ini akan disampaikan oleh bagian K3 atau bagian lain yang memiliki wewenang. Seperti memahami jam maksimal bekerja, peralatan K3 apa saja yang harus digunakan, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan lain sebagainya.
Setiap pekerja konstruksi memiliki prosedur K3 yang tidak sama. Harus menyesuaikan dengan keperluan pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung. Termasuk juga untuk operator boomlift. Pahamilah berbagai prosedur keselamatan yang telah ditentukan oleh bagian K3.
Memperhatikan Lingkungan Sekitar
Sebelum mengoperasikan boomlift, sebaiknya perhatikan lingkungan sekitar. Pastikan tidak ada pekerja lain yang berada di sekitar boomlift. Bersihkan area blind spot dari pekerja lain atau peralatan penting dan berbahaya. Karena pada bagian blind spot inilah yang rawan terjadi kecelakaan.
Tidak hanya area blind spot saja. Anda juga bisa memperluas clear area di bagian lain yang penting dan rentan terjadi kecelakaan. Untuk mengkondisikan ini harus bekerjasama dengan bagian K3 atau bagian lain yang berwenang.
Memarkirkan Boomlift
Setelah selesai digunakan, pastikan Anda memarkirkan Boomlift dengan benar. Parkir di area yang telah disediakan. Di area yang rata, jauh dari unit lain dan pastikan mengaktifkan rem tangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan atau kecelakaan pada saat unit boomlift ini tidak sedang digunakan.
Jika tidak memiliki area parkir khusus, pastikan boomlift terparkir di area yang aman. Dan hanya pekerja yang berwenang saja yang bisa mengakses boomlift ini.
Jangan Memaksakan Beban Berlebih
Setiap unit boomlift memiliki beban angkut maksimal. Jadi pastikan Anda tidak mengangkut beban melebihi beban maksimal yang mampu ditanggungnya. Tujuannya adalah untuk meminimalkan kerusakan yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja.
Baca Juga: Keunggulan Aerial Work Platform dalam Proyek Pemeliharaan Jaringan Listrik dan Telekomunikasi
Tertarik untuk mengenal standar K3 dalam operasi boomlift? Anda bisa langsung berkonsultasi kepada kami. Selain itu, perusahaan kami juga menyediakan berbagai layanan sewa boomlift dari berbagai brand. Dan kami siap menjadi partner terbaik untuk semua proyek konstruksi Anda.